Dalam safari politiknya ke Yogyakarta, capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri berkunjung ke Museum Ki Hajar Dewantara. Jokowi dinilai hendak mengajak masyarakat melihat kembali pemikiran para pendiri negeri ini khususnya di bidang pendidikan.
"Jokowi sendiri hendak mengajak kita semua memeriksa perjalanan bangsa, melalui pemikiran para pendiri negeri, dan pada khususnya tokoh pendidikan, Ki Hajar Dewantara," ujar Presidium Seknas Jokowi, Dadang Juliantara, melalui surat elektronik, Sabtu (3/5/2014).
Dadang mengatakan dari kunjungan Jokowi ke meseum tersebut akan terlihat betapa pentingnya pembangunan karakter bangsa. Salah satunya ditandai dengan tingginya kualitas budi pekerti, jiwa kebangsaan dan penguasaan akan sains dan teknologi.
"Dengan kesemuanya itu, kita percaya bangsa Indonesia akan mencapai suatu puncak keemasan," tuturnya.
Di Yogyakarta, Jokowi juga sempat bertemu dengan tokoh pendidik Buya Syafii Maarif. Langkah Jokowi menemui Buya Syafii dinilai merupakan bagian dari suatu langkah membangun fondasi bagi langkah-langkah sejarah bangsa Indonesia.
"Tantangan bangsa yang demikian besar, hanya akan mungkin di atasi oleh manusia-manusia Indonesia yang punya karakter kuat, budi pekerti dan suatu kualitas yang unggul," jelasnya.
"Apa yang kini berlangsung di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik di lapangan politik, di lapangan ekonomi dan di lapangan budaya, memperlihatkan dengan jelas, bahwa sebagai bangsa, kita harus mengurus dengan seksama pendidikan nasional. Segala apa yang kini kita capai, adalah modal penting. Namun kesemuanya itu, masih jauh dari memadai, terutama jika kita ingin mempercepat langkah bangsa merealisasikan cita-cita proklamasi kemerdekaan," tutupnya.
Related Posts